Blogger Template by Blogcrowds

cinta itu adalah sebuah perjuangan, ia tidak datang murah dari langit, maka ia harus diperjuangkan, terkadang cinta baru akan mekar setelah melewati berbagai derita, derita bukan musuh cinta, derita itu membuat cinta menjadi dewasa

Abis bensin ya buk?

Seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya, acu selalu pulang ke rumah di Bangka, maklum masih sendiri J, belum berkeluarga seperti bun-bun(my first sister} atau ibu amik (the second one), namun di tahun 1428 ini, acu bisa menjalankan puasa ramadhan di rumah sejak hari pertama.

Suatu ketika... saat silaturahmi ke rumah nenek bersama ibu dan nyanya ponakanku, ban motor depan bocor. Mungkin karena usia ban itu yang telah renta dan rambutnya yang kini tiada lagi alias botak, maka ketika ada benda tajam yang menyentuhnya, tak urung ia tak kuasa menghadangnya.

Singkat cerita, motor shogun merah pun dibawa pulang ke rumah dengan mobil kijang ayah. Dan sampai di rumah, shogun merah pun menikmati peristirahatannya...

Satu hari berlalu..

shogun merah masih terdiam di sayap kiri rumah

Dua hari berlalu

Tambah satu hari istirahat

Tiga hari berlalu

Mamak nampak kehilangan kesabaran, karena si shogun belum juga dibawa ke bengkel. Ayah memang berencana buat gantiin itu ban setelah sekian lama belum diganti-ganti, tapi sayangnya rencana itu tak sampai ke telinga mamak(little miss-communication gitu deeeeeh).

Tanpa kami sadari, Mamak yang kehilangan kesabaran yang mungkin ditambah dengan wajah agak merengut J mulai mendorong motor bersama Nabiil, dibawa ke bengkel dekat sekolah Nabiil adek semata wayangku.

Ayah yang baru pulang dari pasar membeli ban motor baru berpapasan dengan ibu berbaju merah yang sedang mendorong motor bersama anaknya. Ayah yang memang ramah bila bertemu siapa saja tak ayal menyapa” Abis bensin ya buk?”, diselingi dengan senyum keramahan. Si ibu pun diam dan berlalu begitu saja.

Sesampai di rumah, ayah berpikir, ‘kayaknya tadi mamak yang ndorong motor, soal e pake baju merah’, sontak ayah langsung memeriksa motor dan terkejut menyadari kekhilafannya bahwa memang ibu berbaju merah itu adalah mamak dan Nabiil, lantaran ayah matanya minus, jadi ayah tidak bisa melihat jelas bahwa ibu itu adalah istrinya sendiri....hehehe...

Tanpa pikir panjang lagi, Siuuuuut...ayah pun langsung menyusul mamak dengan kijangnya

Ayah..ayah maunya ramah, eh salah kaprah..

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda